1000halunik.blogspot.com - Banyak yang menuduh para pemimpin Hamas hanya foya-foya dan bersenang-senang sementara prajuritnya berperang.
Suatu ketika seluruh pasukan Brigade Izzudin Al-Qossam sayap militer Hamas dikumpulkan didalam terowongan. Mereka diminta membuka penutup wajah masing-masing (mereka memang selalu memakai penutup wajah ketika keluar. Ini sesuai instruksi Syaikh Ahmad Yasin agar mereka terhindar dari penyakit riya').
Ketika diminta membuka penutup wajah itu, ada satu orang yg terus menolak melakukannya. Sehingga semua pasukan memaksanya untuk membuka penutup wajahnya, akhirnya dia terpaksa membukanya.
Setelah penutup wajah terbuka dan terlihat jelas wajahnya, menangislah seluruh pasukan. Ternyata, orang itu adalah Perdana Menteri mereka sendiri, Ismail Haniya. Ya, perdana menteri Palestina sekaligus petinggi HAMAS itu meninggalkan jabatannya untuk bertempur bersama pasukan dan rakyatnya, tanpa ada yang mengetahuinya.
Suatu ketika seluruh pasukan Brigade Izzudin Al-Qossam sayap militer Hamas dikumpulkan didalam terowongan. Mereka diminta membuka penutup wajah masing-masing (mereka memang selalu memakai penutup wajah ketika keluar. Ini sesuai instruksi Syaikh Ahmad Yasin agar mereka terhindar dari penyakit riya').
Ketika diminta membuka penutup wajah itu, ada satu orang yg terus menolak melakukannya. Sehingga semua pasukan memaksanya untuk membuka penutup wajahnya, akhirnya dia terpaksa membukanya.
Setelah penutup wajah terbuka dan terlihat jelas wajahnya, menangislah seluruh pasukan. Ternyata, orang itu adalah Perdana Menteri mereka sendiri, Ismail Haniya. Ya, perdana menteri Palestina sekaligus petinggi HAMAS itu meninggalkan jabatannya untuk bertempur bersama pasukan dan rakyatnya, tanpa ada yang mengetahuinya.
Share This Article
0 komentar:
Posting Komentar